Bibit siklon 96S yang terdeteksi sejak tanggal 08 Februari 2025 di Samudera Hindia barat Australia menimbulkan dampak tidak langsung berupa hujan disertai angin kencang di sebagian besar wilayah Bali, NTB hingga NTT. Kemunculan bibit-bibit
siklon yang kemudian berkembang menjadi Siklon Tropis di Belahan Bumi Selatan pada periode Monsoon Barat Asia (DJF) sejatinya merupakan fenomena yang kerap terjadi di masa lampau. Press release cuaca terkait bibit siklon yang dikeluarkan oleh BMKG menyatakan adanya potensi hujan disertai angin kencang melanda Bali pada periode 09 - 12 Februari 2025.
BNPB Provinsi Bali mencatat banyaknya kejadian bencana pohon tumbang yang diakibatkan oleh angin kencang pada lebih dari 27 titik di wilayah Bali. Sejumlah bangunan, atap kanopi hingga pura juga dikabarkan rusak / hancur terkena dampak
tersebut. Dalam laporan cuaca khususnya (SPECI) dan METAR, Stasiun Meteorologi Ngurah Rai mencatat kecepatan angin tertinggi mencapai 38 knot (70 km/jam) pada tanggal 09 Februari 2025, 35 knot (65 km/jam) pada tanggal 10 Februari 2025, dan sebesar 32 knot (59 km/jam) di tangal 11 Februari 2025.
Klik disini jika halaman pdf dibawah ini di tampil