Sejarah Kegempaan Pulau Bali dan Sumbawa

Sejarah Kegempaan Bali

Berdasarkan catatan sejarah, daerah Bali dan sekitarnya dikenal sebagai daerah yang rawan gempa bumi, Tercatat beberapa kali gempa besar yang menyebabkan korban jiwa dan kerugian harta benda, diantaranya gempa tahun 1917, gempa Seririt (1976), gempa Culik (1979) dan gempa Karangasem (2004).

Gb . Peta sumber gempabumi  merusak wilayah Bali

Pada tahun 1917 gempa bumi dahsyat mengguncang seluruh daratan Bali. Akibat gempabumi ini tercatat korban tewas 1500 orang. Gempa bumi dikenal sebagai Gejer Bali yang artinya Bali berguncang. Gempa bumi dahsyat yang kedua setelah Gejer Bali adalah Gempa bumi Seririt yang terjadi pada tanggal 14 Juli 1976. Gempa bumi ini berkekuatan 6.2 Skala Richter dengan episentrum di daratan. Gempa bumi Seririt menelan korban tewas sebanyak 559 orang, luka berat 850 orang dan luka ringan 3.200 orang. Dilaporkan juga, hampir 75% dari seluruh bangunan rumah di Tabanan dan Jembrana mengalami kerusakan. Gempa bumi Karangasem pertama (6.0 Skala Richter) terjadi pada tanggal 17 Desember 1979 yang menelan korban tewas sebanyak 25 orang, 47 luka berat. Dampak gempabumi telah meimbulkan puluhan rumah roboh dan ditemukan retakan tanah sepanjang 500 meter. Gempabumi Karangasem kedua (6.2 Skala Ricter), terjadi pada tanggal 2 Januari 2004 menelan seorang korban tewas dan 33 orang luka-luka. Beberapa daerah yang mengalami kerusakan parah adalah daerah Tenganan, Dauh Tukad, Abang, Tohpati, Muncan, dan Bukit.

(sumber: Daryono, BMKG)

 

Sejarah Kegempaan Sumbawa

Berdasarkan catatan sejarah, daerah busur kepulauan Sumbawa, Flores hingga kepulauan Alor dikenal sebagai daerah yang sering dilanda gempabumi. Berikut ini daftar gempa merusak yang pernah melanda kepulauan sumbawa.

TAHUN KEJADIAN GEMPA

LOKASI

KETERANGAN

18 April 1898 Pulau Alor Korban 250 orang
19 Agustus 1977 Selatan pulau Sumbawa

gempa bumi (7,0 Skala Richter) ini disertai gelombang tsunami yang mengakibatkan lebih dari 200 orang tewas/hilang, puluhan perahu rusak/hilang, serta ratusan rumah rusak.

4 Juli 1991 Pulau Alor Korban Tewas 28 orang
12 Desember 1992 Gempa Flores

Gempa bumi ini disertai dengan gelombang Tsunami menewaskan lebih dari 2300 orang dan menimbulkan kerugian harta benda yang besar.

26 Nopember 2007 Dompu dan Bima

Kabupaten Dompu
Korban tewas 2 orang, 21 orang luka berat, 72 orang luka ringan, 1.489  rumah penduduk rusak berat, 4.831 rusak ringan, 38 bangunan Kantor/Sekolah maupun tempat peribadatan rusak berat, 162 lainnya rusak ringan, juga menyebabkan kerusakan 

Kabupaten Bima
yakni desa-desa di Kecamatan Soromandi dan desa-desa di Kecamatan Sanggar, data di Kecamatan Sanggar tidak ada korban jiwa, sebanyak 286 rumah rusak berat, 1.230 rusak ringan serta sarana umum lainya yang ada.

7 Agustus 2008 Sumbawa

Beberapa desa mengalami kerusakan yaitu desa –desa di lereng gunung tambora. Desa yang mengalami kerusakan terparah yaitu desa calabai, nangamiro, tambora, kadindi, persiapan kandidi barat dengan total kerusakan berat yaitu 351 bangunan.

Press Release / Artikel
Kajian Meteorologi Kebakaran TPA Suwung
Terbakarnya TPA Suwung di Kota Denpasar pada tanggal 12 Oktober 2023 berdampak terhadap terganggunya aktivitas masyarakat di Kelurahan Serangan dimana ...
Kenapa saat ini suhu udara terasa lebih dingin di Bali?
Kondisi cuaca yang sangat dinamis memang tidak ada habisnya untuk dibahas. Memasuki periode bulan Juli ini, masyarakat kembali bertanya-tanya & ...
Tornado vs Puting Beliung
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa Puting Beliung merupakan salah satu bencana hidrometeorologi yang paling sering terjadi di Indonesia. ...