Acara Peresmian Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya BMKG Bali

Tingginya potensi bencana geologi seperti gempa bumi dan tsunami di Indonesia dalam dua dekade terakhir menimbulkan korban jiwa dan kerugian besar, mulai dari tsunami Aceh tahun 2004 hingga tsunami Selat Sunda tahun 2018. Oleh karena itu, untuk menjawab tantangan tersebut Pemerintah Indonesia melalui BMKG dan BNPB menggagas proyek IDRIP, yang bertujuan untuk memperkuat sistem ketahanan bencana nasional. Salah satu pilar utamanya adalah penguatan sistem peringatan dini melalui pembangunan infrastruktur pendukung yang modern, tahan bencana, dan berbasis teknologi mutakhir.

Hari ini, Kepala BMKG Ibu Dwikorita Karnawati beserta Kepala BNPB, Bapak Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M; Wakil Gubernur Provinsi Bali, Bapak I Nyoman Giri Prasta, S.Sos.; Direktur Utama WG-WIKA KSO, Bapak Hadian Pramudita; Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto, S.H., M.H.; dan beberapa tamu undangan lainnya meresmikan Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya BMKG di Bali sebagai pusat cadangan dari sistem peringatan dini tsunami dan gempa bumi nasional yang saat ini berpusat di Jakarta. Kehadiran fasilitas ini sangat penting, karena akan menjamin kelangsungan operasional sistem peringatan dini nasional apabila terjadi gangguan teknis atau bencana di pusat utama.

Gedung ini tidak hanya dibangun dengan teknologi tahan gempa menggunakan base isolator tipe Lead Rubber Bearing (LRB) hasil produksi dalam negeri, tetapi juga mengadopsi filosofi dan kearifan lokal Bali. Desainnya mengusung nilai-nilai harmonisasi melalui bentuk arsitektural yang terinspirasi dari konsep Udeng, melambangkan konsentrasi, keseimbangan, dan keterikatan pada lingkungan sekitar. Di dalam gedung ini telah dilengkapi ruang Command Center, sistem komunikasi kebencanaan, pusat data dan informasi, serta fasilitas operasional lainnya yang dirancang untuk mendukung kesiapsiagaan 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Pembangunan Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Bali merupakan simbol dari komitmen BMKG untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan informasi kebencanaan, sekaligus mempertegas posisi Indonesia sebagai negara yang siap menjadi pusat regional sistem peringatan dini multi-bahaya di kawasan Asia-Pasifik.

Penandatangan Prasasti Secara Simbolis oleh Ibu Kepala BMKG dan Wakil Gubernur Bali

Command Center

Kunjungan ke Pilar Bangunan Tahan Gempa (base isolator tipe Lead Rubber Bearing (LRB))

Foto Bersama